Menyiapkan Kurikulum Abad 21 Bersama Prof. Dr. Tajularipin Sulaiman dan Prof. Dr. Umi Kalthom Abdul Manaf

Dalam rangka menghadapai perkembangan abad 21, program studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan (PEP) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menyelenggarakan kuliah umum pada tanggal 26 Desember 2018 dengan mendatangkan dua pakar terkemuka di bidang penilaian dan pendidikan dari Universitas Putra Malaysia (UPM), yaitu Prof. Dr. Tajularipin Sulaiman dan Prof. Dr. Umi Kalthom Abdul Manaf. Kuliah umum dibuka secara resmi oleh Prof. Dr. Marsigit, M.A selaku Direktur Pascasarjana UNY.

Perkuliahan umum dihadiri oleh mahasiswa S2 dan S3 PEP sejumlah 70 mahasiswa. Pada sesi pertama, kuliah umum disamapaikan oleh Prof. Dr. Tajularipin Sulaiman tentang Alternative Assesment. Pada materi ini, Prof. Dr. Tajularipin menegaskan bahwa penilaian alternatif merupakan penilaian kinerja yang di dalamnya terdapat penilaian autentik, penilaian berbasis kinerja, portofolio, dan proyek. Penilaian alternatif memiliki beberapa karakteristik, di antaranya (1) mewajibkan peserta didik untuk melakukan ataupun membuat sesuatu; (2) menggunakan konteks dunia nyata; (3) menilai peserta didik atas apa yang mereka capai atau lakukan pada setiap harinya; (4) fokus pada proses dan juga produk; (5) menerapkan kemampuan berpikir dan pemecahan masalah tingkat tinggi; (6) memberikan informasi tentang kemampuan peserta didik (keunggulan dan kelemahan).

Perkuliahan yang diberikan Dr. Tajularipin Sulaiman diakhiri dengan sesi tanya jawab yang dimoderatori oleh Prof. Dr. Badrun Kartowagiran, M.Pd. Setelah sesi tanya jawab ditutup, perkuliahan umum dilanjutkan oleh pemateri berikutnya, yaitu Prof. Dr. Umi Kalthom Abdul Manaf yang menyampaikan tentang kurikulum abad 21. Pada kesempatan itu, Prof. Dr. Umi Kalthom Abdul Manaf beberapa materi besar, di antaranya (1) definisi kurikulum abad 21; (2) identifikasi kemampuan yang harus dimiliki di abad 21; (3) identifikasi kemampuan yang harus dimiliki guru di abad 21; (4) 16 kebiasaan berfikir abad 21; dan (5) merancang kurikulum abad 21 dalam lingkungan sekolah.

Prof. Dr. Umi Kalthom Abdul Manaf menegaskan bahwa dalam kurikulum 21 pembelajaran dilakukan dengan berpusat pada peserta didik. Kemudian untuk menghadapi abad 21, baik guru maupun peserta didik harus memiliki beberapa kemampuan, yaitu: (1) menguasasi teknologi dan media; (2) mampu berpikir tingkat tinggi; (3) memiliki kemampuan literasi yang baik; (4) dan beberapa kemampuan lainnya. Secara garis besar, kurikulum abad 21 merupakan kurikulum yang dirancang dengan menitikberatkan pada : (1) technology and multimedia; (2) Higher Order Thingking Skills (HOTS); (3) multiple intelligences; (4) multiple literacies; (5) authentic assessment; (6) service learning. Perkuliahan pada siang itu diakhiri dengan sesi tanya jawab dan kemudian ditutup oleh Prof. Dr. Badrun Kartowagiran, M.Pd. (TW)

Indonesian