NEWS

Post date: 9 Mar 2020 - 8:36am

.

Setiap satuan pendidikan selain melakukan perencanaan dan proses pembelajaran, juga melakukan penilaian hasil pembelajaran sebagai upaya terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Reformasi kurikulum yang dilakukan pemerintah, salah satunya dengan pembaharuan pedoman proses pembelajaran. Seorang pendidik harus memiliki kompetensi pendidik yang meliputi kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional. Salah satu kompetensi pendidik dalam dimensi pedagogik adalah dapat menyelenggarakan penilaian, evaluasi proses dan hasil belajar dengan kompetensi inti diantaranya dapat menentukan aspek-aspek proses dan hasil belajar yang penting untuk dinilai dan dievaluasi. Penilaian hasil belajar berubah sebagai akibat reformasi di seluruh dunia, khususnya di bidang pendidikan sains, mempromosikan pergeseran dari pengajaran tradisional menjadi keterampilan algoritmik, keterampilan berpikir tingkat rendah atau Lower Order Thinking Skills (LOTS) menjadi keterampilan berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skills (HOTS). Demikian dikatakan Prof. Dr. Drs. Edi Istiyono, M.Si. dalam pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Penilaian Pembelajaran Fisika pada Fakultas MIPA Universitas Negeri Yogyakarta. Pidato berjudul ‘PhysCoTeHOTS-CAT: Solusi Penilaian HOTS Berbasis TIK sebagai Tuntutan Pembelajaran Fisika Masa Kini’ itu dibacakan dihadapan rapat terbuka Senat di Ruang Sidang Utama Rektorat UNY, Sabtu (7/3). Edi Istiyono adalah guru besar UNY ke-153.

Post date: 18 Feb 2020 - 11:19am

11 Program Studi di PPs UNY mendapatkan predikat Premier Institution dari Akreditasi ASIC (Accreditation Service for International School, Colleges and Universities). Prodi-prodi tersebut antara lain Linguistik Terapan S2, Manajemen Pendidikan S2 dan S3, Penelitian dan Evaluasi Pendidikan S2 dan S3, Bimbingan Konseling S2, Teknologi Pendidikan S2, Pendidikan IPS S2, Ilmu Keolahragaan S2, Pendidikan Teknik Kejuruan S2 dan S3.

Akreditasi ASIC adalah standar kualitas yang secara internasional untuk sekolah, perguruan tinggi, universitas, dan penyedia pembelajaran online, dan diakui oleh UK Home Office. Bidang yang dinilai mencakup tempat, kesehatan, dan keamanan, penyampaian materi dalam kegiatan belajar mengajar, lingkungan perkuliahan, manajemen dan staff, penjaminan mutu, serta pemasaran dan rekruitmen.

Benchmarking akreditasi ASIC yang terdefinisi dengan jelas dan obyektif membawa informasi independen bagi siswa dan profesional pendidikan. Akreditasi melalui ASIC akan membantu siswa dan orang tua membuat pilihan yang lebih terinformasi dan juga akan membantu sekolah, perguruan tinggi, universitas, penyedia pelatihan atau penyedia pendidikan jarak jauh menunjukkan kepada badan siswa internasional bahwa mereka adalah lembaga berkualitas tinggi.

Lee Hammond selaku CEO dari ASIC mengungkapkan bahwa akreditasi internasional memungkinkan siswa untuk mendapatkan gambaran yang realistis dan jujur tentang apa sebenarnya lembaga itu dalam hal kualitas, sumber daya, dukungan siswa, dan etika. (ant)

Post date: 22 Jan 2020 - 8:42am

PPs UNY menghadirkan Dr. Vijay Kumar Mallan dari Otago University, New Zealand. Vijay mengembangkan minat dalam pendidikan doktoral. Dalam pengajaran dan penelitian Vijay, dirinya memfokuskan pada peningkatan pengalaman doktoral baik untuk pengawas dan siswa. Selama dekade terakhir, Vijay telah mengembangkan, menyebarluaskan dan mempublikasikan tentang dukungan doktoral, pemeriksaan dan praktik umpan balik. Pada kesempatan ini Vijay memaparkan Workshop Praktik Peningkatan Pengawasan Doktoral untuk Kaprodi dan Mahasiswa Doktoral.

“Filosofi penelitian saya adalah menghasilkan beasiswa yang memiliki implikasi praktis. Di Otago, saya bertanggung jawab untuk program pengembangan akademik untuk pengawas dan mahasiswa PhD. Di luar Otago, saya diundang untuk memberikan keahlian dan mengajar program pengawasan doktoral di Australia, Estonia, Finlandia, India, Jepang, Malaysia, Norwegia, dan Swedia.” Ungkap Vijay di sela-sela pemaparannya pada workshop yang diselenggarakan selama 3 hari ini.

Vijay menambahkan bahwa ketika berpresentasi janganlah egois. “Ingatlah, ketika presenter menggunakan Power Point, jangan gunakan lebih dari 27 kalimat, atau kau akan melihat audience mu mengantuk. Dan juga ada hal yang lebih baik dihindari, yaitu jangan membaca slidemu sendiri.” Tambahnya lagi. Pada sesi workshop dengan mahasiswa, Vijay juga mengadakan teleconference dengan mahasiswa dan lulusannya di Universitas Otago. Pada sesi ini para mahasiswa diberikan kesempatan untuk berbagi pengalaman mengenai kendala-kendala dalam menyelesaikan Disertasi.

Post date: 7 Nov 2019 - 2:09pm

Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina yang berarti tuntutlah ilmu sejauh apapun ilmu itu berada

Ungkapan di atas seperti mewakili kegiatan Alih Kredit yang dilakukan program studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan (PEP) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Kegiatan Alih Kredit yang disleenggarakan program studi PEP dilatarbelakangi oleh rangkaian upaya UNY dalam mencapai World Class University (WCU), yaitu dengan melakukan kerjasama Perguruan Tinggi Luar Negeri (PT LN). Kegiatan Alih Kredit ini juga sesuai dengan visi dan misi UNY tahun 2045 untuk menjadi perguruan tinggi unggul di ASEAN.

Kegiatan Alih Kredit ini dilakukan PEP UNY bekerjasama dengan Kolej University of Islam Melaka (KUIM) sebagai universitas mitra dan diikuti oleh mahasiswa PEP angkatan 2018 sebanyak 32 mahasiswa. Mahasiswa menempuh alih kredit pada mata kuliah Penilaian Kelas yang sudah diselaraskan dengan mata kuliah linier di KUIM. Kegiatan Alih Kredit dilakukan dalam dua sistem perkuliahan, yaitu perkuliahan tatap muka yang dilakukan di KUIM dan perkuliahan dengan sistem online. Perkuliahan tatap muka berlangsung dari tanggal 14 sampai 25 Oktober 2019 di KUIM. Selanjutnya perkuliahan dengan sistem online diberikan oleh Ass. Prof. Ts. Dr. Asnul Dahar Minghat dan Prof. Dr. Badrun Kartowagiran selama 1 semester. Kegiatan Alih Kredit ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan dan pengalaman internasional kepada mahasiswa PEP UNY.

Post date: 7 Nov 2019 - 12:51pm

Program studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan (PEP) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) meningkatkan kualitas diri melalui pewujudan hubungan kerjasama dengan universitas lain. Salah satu kerjasama yang dilakukan dengan universitas lain ialah melalui Visiting Professor di universitas mitra. Dalam hal ini, program studi PEP dengan pelaksana Visiting Professor Prof. Dr. Badrun Kartowagiran melaksanakan Visiting Professor ke Universiti Putra Malaysia (UPM). Salah satu rangakaian kegiatan Visiting Professor ini ialah Discussion on Mutual Collaboration antara PEP dengan UPM, khusunya Faculty of Educational Studies. Dalam hal ini, University Putra Malaya (UPM) menjadi salah satu universitas yang digandeng oleh program studi PEP. Banyak program dan kegiatan yang lahir melalui hubungan kerja sama dua universitas tersebut.

Discussion on Mutual Collaboration ini dilakukan untuk mematangkan hubungan kerjasama di antara dua universitas, khususnya program studi PEP dengan Faculty of Educational Studies UPM. Dalam hal ini, Prof. Dr. Badrun Kartowagiran melakukan diskusi bersama dengan Kepala Bagian Internasional UPM pada hari Selasa tanggal 29 Oktober 2019. Hasil diskusi diharapkan semakin mempererat hubungan kedua universitas.

Post date: 7 Nov 2019 - 11:18am

Program studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan (PEP) senantiasa melakukan usaha-usaha peningkatan kualiatas diri. Salah satu upaya tersebut ialah dengan melakukan kerjasama dengan Perguruan Tinggi Luar Negeri (PT LN) dalam bentuk Kegiatan Visiting Professor. Kegiatan Visiting Professor yang dilaksanakan program studi PEP dilatarbelakangi oleh rangkaian upaya UNY dalam mencapai World Class University (WCU), yaitu dengan melakukan kerjasama Perguruan Tinggi Luar Negeri (PT LN). Kegiatan Visiting Professor ini juga sesuai dengan visi dan misi UNY tahun 2045 untuk menjadi perguruan tinggi unggul di ASEAN.

Kegiatan Visiting Professor ini dilakukan dengan mendelegasikan salah satu dosen program studi PEP untuk melaksanakan serangkaian aktivitas di universitas mitra. Dalam hal ini Prof. Dr. Badrun Kartowagiran merupakan pelaksna Visiting Professor yang dilaksanakan di Universiti Putra Malaysia (UPM).

Kegiatan Visiting Professor dilaksanakan mulai tanggal 16 sampai 30 Oktober 2019. Pada kegiatan ini, Prof. Dr. Badrun Kartowagiran melaksanakan serangkaian aktivitas sebagaimana yang telah direncanakan, yaitu: (1) lecturing (mengajar mahasiswa S2 dan S3 di UPM); (2) Co-supervision of Post Graduate Student; (3) melakukan Discussion on Mutual Collaboration dengan pihak UPM.

Post date: 7 Nov 2019 - 8:35am

Publikasi internasional merupakan sarana untuk berkomunikasi antar masyarakat ilmiah dari berbagai negara. Hasil riset di Indonesia akan memberikan manfaat lebih luas setelah dipublikasikan tidak hanya dalam scope nasional. Publikasi internasional terkait hasil-hasil penelitian di Indonesia juga akan memberi dampak lain, yaitu menunjukkan posisi perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di tanah air. Akan tetapi, untuk bisa menembus publikasi internasional diperlukan upaya-upaya yang strategis dan cerdas, buka Assoc. Prof. Dr. Mohamed Nor Azhari Azman dari UPSI Malaysia dalam kegiatan Studium Generale yang diadakan bidang Publikasi PPs UNY.

Nor Azhari menjelaskan bahwa publikasi dapat memberikan wawasan kepada mahasiswa pascasarjana UNY dalam menulis artikel ilmiah sehingga dapat dipublikasikan di seminar internasional terindeks Scopus, jurnal nasional terakreditasi, jurnal internasional terindeks, dan jurnal internasional bereputasi. Publikasi juga dapat memberikan kesempatan kepada mahasiswa pascasarjana UNY untuk mendapatkan teknik-teknik/strategi penulisan artikel secara langsung dari naras umber yang berpengalaman, sehingga mahasiswa dapat sedini mungkin mempersiapkan draf artikel yang akan dipublikasikan.

Lebih lanjut Nor Azhari menjelaskan bahwa publikasi menjadi bukti utama orisinalitas penelitian yang dilakukan serta dapat menjadi modal rekam jejak peneliti sebagai akademisi. Penulis atau peneliti dapat membangun jejaring internasional melalui publikasinya tersebut. Jejaring internasional yang dapat terbangun bisa terjadi apabila jurnal ilmiah banyak dijadikan sumber referensi dan juga dikutip dalam jurnal ilmiah peneliti lain. Bahkan semakin banyak jurnal ilmiah tersebut dikutip oleh peneliti lain, akan semakin tinggi juga reputasi peneliti sebagai akademisi. “Hal itu menjadi penting terutama untuk meningkatkan reputasi peneliti yang berprofesi sebagai dosen,” tutup Nor Azhari sebelum sesi tanya jawab. (ant)

Post date: 19 Sep 2019 - 12:41pm

Kamis, 19 September 2019, mahasiswa program studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan (PEP) mengikuti perkuliahan evaluasi program bersama Dr. Siti Salina Mustakim sebagai dosen. Perkuliahan dilaksanakan di Gedung Unggul ruang 4.13 jam 11.10 – 12.50. Siang itu, perkuliahan difokuskan pada aktivitas presentasi mahasiswa. Sebelumnya mahasiswa telah dibagi ke dalam beberapa kelompok.

Sebelum presentasi dimulai, Dr. Siti Salina Mustakim menyampaikan beberapa materi terkait evaluasi. Pertama, disampaikan empat standar dalam evaluasi, yaitu: (1) Utility (who needs the information and what information do they need?); (2) Feasibility (how much money, time, and effort can we put into this?); (3) Propriety (what steps need to be taken for the evaluation to be ethical?); and (4) Accuracy (what design will lead to accurate information?).

Standar-standar dalam melakukan evaluasi di atas menggambarkan bahwa dalam melakukan evaluasi, evaluator harus memperhatikan aspek utilitas, kelayakan, langkah-langkah yang perlu diambil, dan akurasi. Dr. Siti Salina Mustakim menjelaskan keempat standar tersebut.

Selanjutnya dilakukan presentasi mahasiswa. Setiap kelompok mahasiswa diberikan alokasi waktu selama 5 menit untuk melakukan presentasi. Perkuliahan siang itu kemudian ditutup oleh Dr. Siti Salina Mustakim dengan dikutipkan kutipan dari Halcalm, bahwa:

“There are five key variables that are absolutely critical in evaluation use. They are in order of importance: people, people, people, people, and people

Post date: 17 Sep 2019 - 12:13pm

Selasa, 17 September 2019 porgram studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan (PEP) selenggarakan perkuliahan bagi mahasiswa dengan menggandeng Dr. Siti Salina Mustakim sebagai dosen. Dr. Siti Salina Mustakim merupakan dosen Universiti Putra Malaysia (UPM) yang tidak diragukan lagi kemampuannya di bidang penelitian dan evaluasi.

Perkuliahan diselenggarakan di Gedung Unggul Pascasarjana UNY dengan diikuti oleh mahasiswa PEP semester 1. Pada kesempatan perkuliahan tersbeut, disampaikan tentang prosedur dalam melakukan evaluasi. Dr. Siti Salina Mustakim menggambarkan kerangka besar dalam mengevaluasi program. Evaluasi program harus dilakukan di atas suatu program. Selain itu, evaluator harus memperhatikan model evaluasi yang akan digunakan untuk mengevaluasi program tersebut.

Dr. Siti Salina Mustakim mematangkan materi perkuliahan siang itu dengan memberikan penjelasan terkait langkah-langkah dalam melakukan evaluasi. Terdapat 6 langkah dalam melakukan evaluasi program, yaitu: (1) engage stakeholders, (2) describe the program, (3) focus the evaluation design, (4) gather credible evidence, (5) justify conclusion, (6) ensure use and share lessons learned.

Perkulihan dilanjutkan dengan presentasi tugas mahasiswa yang telah diberikan minggu lalu. Mahasiswa dibagi ke dalam beberapa kelompok sebelumnya, kemudian pada kesempatan perkuliahan siang ini dipersilakan untuk mempresentasikan tugas masing-masing kelompok. Mahasiswa mempresentasikan simulasi evaluasi suatu program dengan menggunakan model evaluasi yang sudah dibagi sebelumnya. 

Post date: 13 Sep 2019 - 10:47am

Jumat, 13 September 2019 program studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan (PEP) selenggarakan kuliah umum sebagai rangkaian dari program visiting professor. Perkuliahan ini dibersamai oleh Dr. Siti Salina Mustakim, dosen Universiti Putra Malaysia yang sudah tidak diragukan lagi kredibilitasnya di bidang penelitian, pengukuran, dan evaluasi. Kuliah umum diselenggarakan di aula lantai 3 gedung kreatif Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) pada jam 8.30-11.10.

Dr. Siti Salina Mustakim menyampaikan materi Using Evaluation Models for Research in A Jiffy: What Matters pada perkulian umum pagi itu. Perkuliahan dibuka dengan kutipan tentang definisi model evaluasi dari Alkin and Ellet (1990), bahwa “Evalution models either describe what evaluators do or prescribe what they should do”. Selanjutnya, disampaikan juga backbone dari sebuah evaluasi ialah framework dari model evaluasi yang digunakan. Selain harus sesuai dengan bidang yang dievaluasi, model evaluasi dipilih oleh evaluator berdasarkan kemampuan penguasaan evaluator terhadap suatu model. Sebaiknya evaluator menggunakan model evaluasi yang secara baik dipahami.

Berkaitan dengan evaluasi, Dr. Siti Salina Mustakim menyampaikan bahwa evaluator tidak boleh bias dan prejudice. Selain penyampaian tentang materi evaluasi, Dr. Siti Salina Mustakim juga menyampaikan riset yang pernah dilakukan olehnya. Salah satunya ialah riset yang pernah dilakukan terkait undocumented student di Sabah.

Pages